Haii guys, blogger ini udh gw buat dari tahun 2014. Tapi jarang bgt gw buat postingan. Dan kali ini yg bikin gw buat ngebet banget bikin postingan adalah gw pengen ngereview film yg gw tonton belakangan ini. Awalnya gw pikir males akhh ngeriview, karna siapa juga yg mau liat postingan gw dan buang2 waktu. Tp disini gw pengen sharing dan mencoba nge-revealing about this, dan ini adalah review film pertama gw hihi.
Langsung aja ya, btw ini film udh terlalu jadul juga buat dibahas. Tp buat siapa aja yg nonton nih film pasti bakal moved n crying all the way.
Here we go....!!! Gw ringkas aja ya biar gk kepanjangan
Judul filmnya "Grave of the Firefiles ( 1988 )" yang artinya kuburan kunang2
Yg fokus untuk menceritakan 2 pemeran utama saja. Yaitu seita dan setsuko mereka adalah kakak beradik.
Cerita diawal dimana seita ada distasiun dengan penampilan kotor dan dalam keadaan mati. Entah disitu kejam bgt, suasana di stasiun itu banyak para gelandangan yg katanya para petugas krl udh terbiasa dgn kehadiranya..
Btw ternyata itu adalah jasadnya si seita. Gw kira si seita mati gtu aja. Ternyata settingan cerita itu terjadi diakhir tp penayanganya dimunculin di awal cerita.
Lalu gk lama ada kotak permen buah yg dibuang apa petugas krl tersebut ke tanah. Dari situ plot ceritanya dimulai.
Si seita hidup sama si adiknya ngambil kotak permen buah itu, terus muncul kunang2 dari situ mereka riang gembira lalu melakukan perjalanan ke kereta.
Dikereta mereka berdua nyicipin permen buah yg terbuang dijalanan td. Sambil cipika cipiki.
Keesokan harinya konflik dimulai, suasana mencekam terjadi karna terjadi adanya perang dunia II amerika-jepang yg menghancurkan semua yg ada dengan senjata api yg dijatuhkan dipesawat. Lalu nyokapnya si seita dan setsuko udh buru2 buat nyelamatin diri karna udh panik duluan dan ngajak si setsuko ikut. Tapi si setsukonya mewek maunya ikut ama si abang. Dan si ibu mengingatkan ke seita untuk cepat mengajak setsuko ke tempat pengungsian dan menyuruh setsuko untuk menjadi anak yg baik dan menuruti kata2 seita.
Lalu Si seita datang dan sibuk buat ngemas2 barang apa aja yg bisa diselamatkan. Sampe udh limit ledakan dan api udh gk bisa dihindarin akhirnya seita langsung gendong adiknya dan pergi meninggalkan rumah.
Dan gw bersyukur si seita masih sempet ngubur bahan2 makanan yg nantinya bisa utk keperluan mereka.
Keesokan seita dan setsuko mengungsi dibangunan sekolah yang disitu banyak korban akibat ledakan yg terjadi kemarin termasuk ibu mereka yg luka 90% tubuhnya terbakar. Sebenernya ibu mereka masih bisa diselamatkan kalo aja ditanganin dgn perawatan intensiv. Sayang bgt luka yg begitu parah si ibu akhirnya meninggal.
Lalu seita beserta adiknya membawa abu ibunya, dan sementara mengungsi ketempat bibi dari ayahnya.
Di bagian ini banyak yg bikin gw kesel.
Karena, awalnya bibinya bersikap baik sama seita dan setsuko. Disitu mereka numpang, dan si seita lumayan banyak bantu bibinya dengan memberikan beberapa beras dan baju kimono bekas alhmarhum ibunya. Si seita mencegah bibinya untuk bilang ke setsuko kalo ibunya udah meninggal.
Hari demi hari kelakuan bibinya berubah. Karna si seita dianggap ngerepotin dia bilang cuma numpang makan aja banyak omong.
Lalu Hari ke hari persediaan makan menipis yg membuat bibinya makin bersikap ketus dan blak2an. Yaitu ngusir mereka dengan cara halus.
Bahkan mereka disuruh bikin makanan sendiri lah dll.. Karna biar bagaimanapun mereka adalah keponakanya yg seharusnya membantu. Padahal si seita sebelumnya juga banyak membantu dgn cara menyumbangkan bahan makanan.
Suatu malam si setsuko nangis memimpikan ibunya dan bibinya kebrisikan
Dan sampe titik kesabaran habis paginya seita dan setsuko memutuskan utk pergi dan meminta maaf karna sudah banyak ngerepotin ( yaiyalah harga diri gw kalo jadi si seita ogah punya bibi judes kyk gtu mending gw pergi gk balik lg kesitu )
Lalu mereka nemuin sebuah gua yg mereka bikin rumah ala kadarnya. Yg mereka buat hasil jerih payah mereka. Dirumah mereka tinggal mereka senang apalagi si seita karna dimalam hari banyak kunang2 hasil tangkapan seita utk menerangi malam ditempat mereka tinggal. Lalu utk makanan sehari2 seita selalu mondar mandir dari beli ke petani bahan makanan sampe nyuri pun dy lakuin demi kelangsungan hidup mereka.
Suatu hari persediaan makanan habis. Si seita janji sama setsuko utk ngambil uang tabungan ibunya di bank lalu membelikan bahan makanan.
Diperjalanan si seita dengar percakapan org kalo jepang sudah menyerah para tentara pasukan laut sudah gugur. Itu artinya ayah seita sudah meninggal. Padahal berbagai cara udh dilakuin seita buat ketemu ayahnya pun sia2.
Lalu hari demi hari dilewatin dirumah kecil mereka tinggal. Sampe suatu hari si setsuko demam dan muncul bercak merah.
Setsuko sadar kalo dirinya merasa aneh, dan setsuko bilang kalo dirinya menderita diare.
Seita pun berupaya buat cari pertolongan. Ke rumah sakit.
Dirumah sakit dokter bilang kalo setsuko kekurangan gizi.
Sedangkan persedian makanan selalu cepat habis. Sampe si seita ngemis2 ke petani utk menukar bahan makanan dengan uang sisa tabuangan si seita.
Tp petaninya bilang "aku hanya seorang buruh yg persediaan makanan aku juga gak banyak, sudahlah nak kau kembali kerumah bibimu".
Berbagai upaya dilakukan utk beli makanan buat setsuko.
Seita berkelana sepanjang hari dan ninggalin setsuko dirumah sendirian.
Setelah sampe rumah seita nemuin setsuko yg udh terbujur lemas di halaman. Lalu seita mengatakan kalo kakaknya udh beliin banyak makanan utk dimakan hari ini. Tp setsuko masih memejamkan mata sambil mengunyah sesuatu.
Seita yg panik langsung mengambil benda yg dikira permen buah ternyata sebuah kelereng yg dia kunyah.
Disitu setsuko sudah mulai berhalusinasi menandakan hal buruk terjadi yaitu ngasih dua kepal nasi bola yg 1 untuk setsuko dan 1 untuk kakaknya.
Lalu setsuko ngasih sepotong buah semangka untuk cuci mulut setsuko. Sembari seita memasak bubur dan telur untuk setsuko yg terbaring lemas tertidur.
Tak disangka benar.. Pada saat itulah setsuko udh gk bisa bangun untuk selama2nya. Setsuko meninggal karna terlantar.
Dan seita membuat setsuko menjadi abu.
Setelah itu seita memandang bekas rumahnya yg udh menjadi gedung pencakar langit
Tidak lama seita juga meninggal karna kelaparan dan jasadnya tergeletak distasiun.
Selesai.
Nah guys gw bikin ratenya ya :
Hikmah :
° Difilm ini asli bikin siapapun pasti nangis nonton film ini. Hikmah salah satunya adalah pembelajaran kita betapa buruknya pembantaian, penjajahan dan perang dunia yg gk ada manfaatnya sama sekali justru membuat pihak lain sengsara hidupnya.
°sebenernya seita dan keluarganya tergolong keluarga yg kaya pada saat itu. Karena sang ayah seorang kapten tentara. Yg notabenenya cukup untuk investasi kehidupan mereka. Dan gw bersyukur berkat kebijaksanaan dan kedewasaan seita sempet diem2 nyimpen bahan2 dan harta keluarganya utk simpenan yg akan diperlukan saat datangnya tragedi perang.
•disini kebersamaan kakak beradik terlihat menonjol. Gw suka sifat seita yg mandiri dan mengayomi adiknya, dan adiknya pun bisa diajak kompromi.
Lalu disaat mereka susah mereka bisa mencairkan susana dibalik sedihnya kehidupan mereka.
Scene yg bikin gw benci :
•si bibi yg terlalu egois dengan cara ngusir secara halus. Lagi pula sama2 membantu bukanya berkah?? Padahal cuma kasih tumpangan tidur dan makan, toh mereka berdua sama2 masih kecil. Dimana perasaanya?? Ngeliat seita dan setsuko anak yatim piatu?? Dan parahnya suami si bibi ( pamanya ) juga gk mencegah mereka pergi dan membiarkanya pergi. Kalo hal ini gk terjadi mungkin mereka gk sampe menderita kelaparan.
°aksi seita yg dibela2in nyolong buah buat ngasih adiknya yg kelaparan. Malah digebukin sampe babak belur sama yg punya buah.
Emang etis sih tapi jgn sampe bikin seita babak belur juga. Harusnya kan bisa diajak musyawarah baik2 karna seita masih tergolong remaja.
°sikap dokternya yg ketus. Mana ada dokter pas ngelayanin pasien cuma ngasih 1 kalimat kata "ini anak kekurangan gizi"
Simpel bgt?? Bahkan dokternya gk ngasih resep obat diarenya??
Kalo si dokter mau ngebantu setsuko mungkin masih bisa tertolong.
°pemeran dewasa difilm itu terlalu cuek dan apatis. Gk mau saling membantu dalam kesusahan. Mau gk mau beratnya tanggungan walau masih belia pun harus dihadapi.
°gw paling suka sama karakternya setsuka, ya tuhan andai dy orang beneran gw bakal adopsi deh suer. Awalnya gw kira tuh setsuko anak balita laki2. Ternyata setsuko itu perempuan dan udh bisa jalan bahkan berlari. Imut dan kawaii lucu gemesin. Suaranya imut. Sedikit manja karakternya tapi mengerti sikon juga. Lalu setsuko ini yg selalu mencairkan sepanjang film dgn pembawaanya yg polos. Gw suka adegan dy waktu makan permen buah terkesan loli.
Scene yg mengharukan :
°disaat tragedi nyerang desa mereka secara membabi buta. Sampe pada gugur dan menderita jd gelandangan.
•setsuko yg meninggal karena terjangkit diare dan gangguan gizi buruk.
•perjuangan seita yg gagal buat nemuin ayahnya. Mungkin kalo seita berhasil nemuin ayahnya pasti hidup mereka masih bisa tertolong.
°kisah antara adik dan kakak yg mengharukan untuk berjuang bertahan gk semudah itu.
Oke sekian review gw untuk film ini, oh ya film ini sangat direkomendasi buat org yg suka drama dan melow. Ini film berhasil bikin gw nangis dan kepikiran. Mungkin dari segi sampul film biasa dan kalo dipikir2 rata2 anime yg notabenenya film kekanak2an.
Yg udah nonton film ini bisa komen dibawah dan maaf guys kalo kata2 gw banyak yg salah atau terkesan cheesy untuk jadi seorang penulis. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar